Essay ini merupakan tulisan yang dibuat pada tanggal 04/05/2021 dan merupakan hasil impresi penulis setelah membaca ayat tersebut
قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا
تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ
إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
Arti: Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang
malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya
Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Kita mengetahui bahwa sudah menjadi kewajiban bagi
seorang muslim untuk selalu mematuhi perintah Allah dan menjauhi segala
larangan-Nya. Ketika bersyahadat, kita bukan hanya mengakui bahwa Allah adalah
Tuhan dari seluruh alam semesta. Lebih lanjut, syahadat merupakan bentuk
kesaksian dan komitmen untuk senantiasa menyembah Allah, meniadakan sesembahan
selain Allah, dan kesediaan kita untuk mengikuti segala syariat dan aturan
di dalamnya. Namun, di dunia ini tidak ada manusia yang luput dari dosa,
termasuk seorang muslim sekalipun. Setiap manusia akan tetap diuji, karena sesungguhnya
dunia adalah tempatnya ujian menuju kehidupan akhirat yang kekal.
Allah telah menyebutkan banyak perintah dan larangan
bagi hamba-Nya di dalam Al-qur’an, mulai dari larangan menyekutukan Allah
hingga larangan membunuh. Allah menyebutkan bahwa barang siapa yang melanggar akan
mendapat dosa dan ditempatkan ke dalam neraka sesuai kadar dosa yang telah
diperbuat. Dari hal ini lalu muncul pertanyaan, apakah orang yang memiliki
banyak dosa tidak lagi mempunyai kesempatan untuk masuk surga?
Di dalam ayat ini, kita akan mendapat jawaban atas pertanyaan tersebut serta melihat betapa besar pengampunan dan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Allah berfirman kepada para pendosa yakni manusia untuk tidak berputus asa dari ampunan-Nya. Karena sesungguhnya Allah akan mengampuni dosa bagi siapapun yang mau bertaubat dengan sungguh-sungguh.
Seringkali kita menjumpai orang yang telah tenggelam dalam dosa menyerah begitu saja untuk mendapat pengampunan Allah. Mereka beranggapan bahwa dosa mereka sudah terlalu banyak hingga di titik Allah tidak akan mengampuni mereka. Padahal, selama kita masih hidup dan bernafas di dunia ini, Allah masih membuka kesempatan dan pintu taubat kepada hamba-Nya. Memiliki banyak dosa bukan berarti menutup diri dari hidayah kemudian tenggelam dalam maksiat. Justru, kesadaran atas dosa yang telah dilakukan memotivasi kita untuk semangat dan bersungguh-sungguh dalam mencari ampunan. Karena, kepada siapa lagi kita dapat memohon rahmat dan ampunan kalau bukan kepada Allah?
MasyaaAllah, keren banget tulisan2nyaaa
BalasHapus